Skip to main content

CREATIVE ENTERPRISE

ASAP
Creative Enterprise




ASAP Creative Enterprise adalah sayap MASTER yang menyediakan jasa dalam pembuatan tropi akrilik atau kerajinan lain. Sebagai sebuah "kafe" kreatif, ASAP Creative Enterprise juga bersedia memberikan pembelajaran atau pelatihan pembuatan kerajinan.


Produk tropi akrilik yang pernah diproduksi Master

Produk kaos yang pernah diproduksi Master

Comments

Popular posts from this blog

FESTAWIJAYA 6 : MEMBACA SAJA SULIT

Festival Teater Brawijaya (FESTAWIJAYA) 6 telah digelar pada tanggal 20-21 April 2019 di Gedung Kebudayaan Mahasiswa Universitas Brawijaya. Lomba teater yang melibatkan beberapa fakultas itu berlangsung secara sederhana.  PEMBACAAN SEKILAS Dalam memandang sebuah tulisan mengenai perlombaan, tentu harus kita pisahkan dengan proses atau pertimbangan penjurian. Juri tentu memiliki pendapat dan penilaian yang tercermin dari penentuan para juara. Seorang pengamat (sekaligus kritikus teater) menempatkan diri sebagai penonton biasa. Suara yang dituliskan oleh seorang pengamat/kritikus teater sejatinya sama sekali tidak berkaitan atau saling bergantung dengan pertimbangan penjurian. Hal ini perlu ditegaskan di awal agar tidak menimbulkan pemahaman yang sesat. Sebagai pengemat, tentu saja pembacaan terhadap pertunjukan yang disajikan dalam FESTAWIJAYA 6 sangat terbatas. Harapannya, meskipun terjebak dalam keterbatasannya, pengamat mampu memberikan perspektif berbeda yang mungkin l...

TEATER BABAK-BELUR CORONA

Virus Corona telah menjangkiti berpuluh negara di seluruh penjuru dunia. Virus Corona tipe baru yang bermula dari negara Tiongkok ini diberi nama Covid-19. Nama ini kemudian secara cepat menjadi symbol ketakutan seluruh manusia di dunia ini. Pertanggal 21 Maret 2019 Covid-19 telah menjangkiti 288 ribu orang dan sebanyak 11 ribu diantaranya meninggal dunia. Untuk menghindari meluasnya wabah Covid-19, maka banyak negara melakukan aksi perlindungan, salah satunya dengan melarang kegiatan yang melibatkan banyak orang. Bahkan, beberapa negara telah menutup akses keluar masuk negaranya yang kemudian popular disebut sebagai lock dawn. Perekaman pertunjukan Sleuth di McCarter Theater Center, Princeton Langkah yang diambil negara ini tentu saja berakibat bukan hanya pada aktivitas pekerjaan, hiburan dan ekonomi, juga pada aktivitas kesenian. Aktivitas seni yang melibatkan banyak orang dicabut ijin penyelenggaraannya. Karena itu maka para seniman banyak yang menunda atau membat...

SEPTEMBER HITAM: Sekedar Dramatisasi Berita?

  September selalu menjadi bulan paling kelabu dalam pergaulan bangsa kita. Pada bulan ini secara rutin terjadi perdebatan tentang sejarah 65 dan polemik tentang film Pengkhianatan G30S/PKI karya Arifin C. Noer. Beberapa elit politik berseberang soal keharusan menonton film propaganda ini. Dan perdebatan setiap tahun ini sungguh melelahkan karena dilakukan oleh mereka yang malas belajar sejarah. Hantu-hantu menjadi komoditas politik untuk membangkitkan ketakutan dan ilusi “ratu adil.” Perdebatan konyol ini ironisnya justru mengakibatkan kita melupakan tragedi-tragedi kemanusiaan yang terjadi di bulan yang sama. Beberapa diantaranya adalah tragedi Tanjung Priok 1984, tragedi Semanggi II 1999, Pembunuhan Munir 2004, dan Reformasi Dikorupsi 2019 [i] . Sementara di luar negeri terjadi tragedi kemanusiaan berupa konflik yang berlangsung antara Angkatan Darat Yordania yang dipimpin oleh Raja Hussein melawan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang diketuai oleh Yasser Arafat 1970 d...

EKSISTENSI (ALISME) IWAN SIMATUPANG

Orang pada jaman ini sangat sedikit yang mengenal Iwan Simatupang. Dari pengenalan yang sangat sedikit itu, Iwan hanya dikenal sebagai seorang penulis novel. Novelnya  Ziarah  akhir-akhir ini kembali dicetak ulang setelah 50 tahun dari jarak penerbitannya yang pertama kali (1969). Dalam dunia teater, Iwan Simatupang dikenal dari naskahnya  Bulan Bujur Sangka, Petang Di Taman  dan  RT 0 RW 0 . Sejak tahun 1960-an memang naskah-naskah Iwan sudah berates kali dipentaskan, tetapi itu tidak lantas membuat ia dikenal dan popular di kalangan seniman teater. Nama Iwan sebagai penulis naskah tentu kalah popular dibandingkan dengan Chekhov, Arifin C. Noer atau bahkan Putu Wijaya. EKSISTENSI Sebagai seorang manusia, eksistensi Iwan Simatupang dimulai sejak 18 Januari 1928. Iwan sempat belajar di HBS ( Hogere Burgerschool, pendidikan menengah umum pada zaman Hindia Belanda untuk orang Belanda, Eropa atau elite pribumi) dan dilanjutkan dengan masuk ke seko...

ABITUS: Mampukah menjadi sampar?

Apakah sekarang saatnya aku minum obat penenang?   Waktu pagi, obat-obat itu membelenggumu, sedang pada malam hari obat-obat itu membuatmu tenang. Atau sebaliknya. Dialog tokoh HAM itu sepertinya yang menggerakkan pertunjukan Teater Sampar Indonesia pada minggu malam (15/9). Pentas dengan judul Abitus itu merupakan karya yang ditunggu-tunggu sebab telah lama sekali Teater Sampar Indonesia tidak menyentuh panggung. Memang, para pegiatnya terus saja berkarya secara individu, tetapi tidak secara kolektif. Maka pentas ini sekaligus menjadi pembuktian bahwa Teater Sampar Indonesia masih hidup, meski harus melawan usia tuanya. Sebagai sebuah representasi, Abitus memang tidak sedang ingin menyimpulkan atau merangkum kompleksitas naskah Endgame karya Samuel Beckett. Sebuah representasi tetaplah hanya sebuah bagian kecil. Pengambilan topik “obat” dan “pengobatan” dirasa cukup menarik karena isu ini dikaitkan bukan hanya pada naskah asli, tapi juga diperluas dengan isu-isu te...